Senin, 06 Oktober 2014

BATU KUCUBUNG (AMETHYST)


Dua belas lambang zodiak adalah interpretasi astrologi dari batu kelahiran yang seiring dengan jumlah dua belas bulan dalam satu tahun.

Sebagai batu kelahiran untuk Februari, batu kecubung dianggap sebagai batu kelahiran untuk semua orang Aquarius, yaitu mereka yang lahir antara tanggal 20 Januari – 18 Februari.

Istilah ‘amethyst’ berasal dari kata Yunani ‘amethystos’ yang berarti obat untuk mencegah mabuk yang juga mencerminkan sifat batu permata ini.

Batu kecubung termasuk dalam keluarga Quartz (silikon dioksida) dan memiliki berbagai nuansa warna dari ungu hingga kebiruan.

Pernah dianggap lebih berharga dari berlian, kecubung merupakan batu permata yang populer digunakan dalam perhiasan.

Batu kecubung memiliki struktur kristal heksagonal dan banyak ditemukan di Brasil, Madagaskar, Namibia, Zambia, Rusia, Sri Lanka, India, dan Amerika Serikat.

Warna

Pucat ungu, merah-ungu, dan ungu tua merupakan rentang warna umum dari batu kecubung.

Uniknya, warna batu kecubung dalam bentuk murninya (tanpa pengotor) adalah bening.

Selain ungu, terdapat pula jenis batu kecubung yang lebih langka berwarna hijau.

Makna dan Karakteristik

Batu kecubung dipercaya memiliki sifat yang membawa stabilitas, perdamaian, keseimbangan, keberanian, kekuatan internal, ketulusan, dan ketenangan.

Batu ini juga diyakini efektif mengobati masalah kesehatan yang berhubungan dengan gejala kecanduan, sakit kepala, insomnia, artritis, nyeri, masalah sistem peredaran darah, dan penyembuhan secara umum.

Dengan mengacu pada asal kata Yunani, batu kecubung dianggap sebagai batu yang bisa mencegah dan mengobati mabuk alkohol dan jenis kecanduan lain.

Oleh karena itu, batu kecubung bertindak sebagai kekuatan stabilisasi bagi mereka yang berusaha untuk mengatasi perilaku adiktif.

Sejarah Batu Kecubung

Sejarah batu kecubung membawa kita kembali ke cerita mitologi Yunani-Romawi.

Menurut mitologi tersebut, Bacchus -sang dewa anggur- memiliki dendam kepada Diana.

Untuk membalas dendam, Bacchus menyatakan bahwa orang pertama yang dia temui dalam perjalanan melalui hutan akan dimakan oleh harimau miliknya.

Orang pertama yang bertemu dengan Bacchus ternyata adalah seorang gadis cantik bernama Amethyst yang sedang dalam perjalanan untuk menyembah di kuil Diana.

Saat diserang, Amethyst memanggil Diana untuk menyelamatkannya. Diana kemudian mengubah Amethyst menjadi sosok batu putih bersih dan berkilau.

Menyadari kesalahannya, Bacchus kemudian menuangkan anggur pada batu tersebut sehingga membuat batu kecubung berwarna keunguan.

Pada masa Roma kuno, batu kecubung akan dimasukkan dalam gelas anggur untuk mencegah peminumnya menjadi terlalu mabuk.

Selain itu, orang Mesir kuno percaya batu kecubung memiliki kekuatan yang digunakan untuk menjaga makam firaun.

Selama periode abad pertengahan, batu kecubung digunakan sebagai obat untuk mencegah kantuk, mempertajam kecerdasan, melindungi pemakainya dari sihir, dan membawa kemenangan dalam pertempuran.

Menurut mitologi Arab, batu kecubung (amethyst) akan melindungi pemakainya dari mimpi buruk dan asam urat, serta dianggap sebagai batu kesetiaan dan kekuasaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar